Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 16:07:40【Sehat】719 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(731)
Sebelumnya: Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
Selanjutnya: Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
Artikel Terkait
- Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto
- Harga mahal, Bappenas: 40
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal

6 gaya hidup anak muda yang diam

SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas